Membaca matamu
Pernahkah bapak menyadari kalau kesuksesannya adalah mimpiku yang terampas kemiskinan? Entahlah, aku tidak. Dia yang selalu menguatkanku, dia yang selalu memaksaku melihat cahaya, pamit untuk mati, Laki-laki itu memberi alasan lagi.
Tiba-tiba untuk pertama kalinya dia begitu cerdas memberi banyak alasan.
Aku laki-laki,
Bisa membedakan antara yang polesan dengan yang cantik asli. Gila! Semua ada dua puluh dari dua mobil!. "Ini akan menjadi khaul yang terakhir. Begitu kan, Run?" Aku menyimpan semua yang kulihat sendiri. Sesekali jika ada yang ingin kuceritakan tentang surga itu, Aku akan meyakinkan diriku bahwa orang itu bukan orang yang lupa kalau dia berasal dari tanah. Kalimat itu sangat menyakiti telinga siapa pun, selagi orang itu waras tentu saja. Karena ucapan seperti itu hanya keluar dari mulut orang yang otaknya memang sedang tidak waras.
Tiba-tiba untuk pertama kalinya dia begitu cerdas memberi banyak alasan.
Aku laki-laki,
Bisa membedakan antara yang polesan dengan yang cantik asli. Gila! Semua ada dua puluh dari dua mobil!. "Ini akan menjadi khaul yang terakhir. Begitu kan, Run?" Aku menyimpan semua yang kulihat sendiri. Sesekali jika ada yang ingin kuceritakan tentang surga itu, Aku akan meyakinkan diriku bahwa orang itu bukan orang yang lupa kalau dia berasal dari tanah. Kalimat itu sangat menyakiti telinga siapa pun, selagi orang itu waras tentu saja. Karena ucapan seperti itu hanya keluar dari mulut orang yang otaknya memang sedang tidak waras.
Judul : Membaca matamu
Penulis: Nurlaeli Umar
ISBN: 978-602-5886-39-3
Ukuran buku: 14 x 20
Tebal buku: 93 halaman
Harga: Rp 46.800
Post a Comment
0 Comments