Teorinya seperti saat nektar yang dibawa lebah itu berhamburan tertiup angin, tak sengaja jatuh mengenai daun, kemudian daun menganggap bahwa apa yang dijatuhkan tidak akan kembali kepada pemiliknya. Ia merasa berhak memiliki cinta dari lebah, meski secara naluri, lebah hanya akan memilih hidup berdua dengan bunga. Tapi sungguh, bunga tak akan pernah mengerti, keanggunan ranum di wajahnya adalah keringat yang dikristalkan proses cinta tak berbalas daun kepada lebahnya: fotosintesis. ~ Fotocintasis ~

Di tempat bernama keabadian itu perasaan bisa datang kapan saja, cukup kupejamkan kedua kelopak mata dan membayangkan semua menjadi begitu hangat.

~ Bagaimana Jika Cinta Tak Abadi Seperti Keyakinan Orang-orang ~
“Aku yakin ini adalah perpisahan, tapi aku ragu kalau ini adalah akhir.”

~ Yang Mungkin Tumbuh Ketika Air Mata Jatuh~

Judul : Foto Cintasis
Penulis: Khoshshol Fairuz
ISBN: 978-602-5886-20-1
Ukuran buku: 13 x 19
Tebal buku: 182 halaman
Harga: Rp 63.400